>>Welcome To My Blog , Thank's for Visitting Here <<

Senin, 24 Juni 2013

Kekuatan Diri Mengalahkan Segalanya

Sutradara            :  Doug  Atchison 


Country                  : USA


Language               : English 


Film Akeelah and The Bee ini bercerita mengenai seorang gadis yang bernama Akeelah Anderson yang berumur 11 tahun. Akeelah adalah seorang gadis berkulit hitam yang tinggal di Los Angeles, Amerika. Tokoh utama dari film ini adalah Akeelah. Di film ini diceritakan bahwa setiap tahunnya di Amerika diadakan lomba mengeja yang disebut dengan “Speeling Bee”.Merupakan suatu kebanggaan bagi siapa saja yang dapat mengikuti lomba bergengsi tersebut. Pasalnya, untuk dapat lolos ke perlombaan nasional,mereka harus mengikuti berbagai seleksi,mulai dari seleksi di sekolah masing-masing,lalu ke tingkat regional,dan barulah mereka dapat mengikuti lomba ditingkat nasional.Dan kata-kata yang dieja bukan hanya berasal dari bahasa Inggris saja melainkan juga dari bahasa Latin maupun Yunani.
            Di sekolahnya yang bukan merupakan sekolah favorit Akeelah menjasi murid yang pandai dan sangat menonjol pada pelajaran bahasa Inggris. Melihat potensi yang dimiliki oleh Akeelah,sang guru memintanya untuk mengikuti seleksi lomba mengeja di sekolahnya. Awalnya Akeelah menolak dengan alas an bahwa dirinya tidak sanggup. Namun ketika pulang sekolah,ia melihat lomba speeling bee tingkat nasional yang disiarkan di tv,dan dia pun akhirnya tertarik mengikuti lomba tersebut. Dan saat penyisihan di sekolahnya ia berhasil terpilih untuk mewakili ke tingkat regional.

Lalu, seorang guru memperkenalkan Akeelah  dengan seorang pelatih yang bernama Dr. Joshua Larabee.Akeelah berlatih dengan baik di bawah bimbingannya.Saat Akeelah mengikuti lomba tingkat nasional,nyaris dirinya tidak lolos karena tidak bisa mengeja sebuah kata,namun lantaran salah satu peserta diketahui berlaku curang, akhirnya Akeelah bisa lolos untuk mengikuti lomba tingkat nasional. Jalannya menuju lomba tersebut tidaklah mudah. Sang ibu tidak mengizinkannya untuk mengikuti lomba karena dirinya harus menyelesaikan ketertinggalan pelajaran pada musim panas. Dan hal ini sempat membuat dirinya menyerah dan putus asa. Namun pada akhirnya sang ibu mengizinkan.” Ketakutan terdalam kita adalah bukan karena kita tidak cakap. Kekuatan kita dalam mengukur. Kita bertanya pada diri kita sendiri siapa aku sehingga aku cerdas, hebat, berbakat, dan menakjubkan? Sebenarnya, siapa sebenarnya dirimu?”,begitulah kata-kata Dr. Larabee yang mampu menumbuhkan kembali semangat Akeelah.
            Akeelah berlatih sungguh-sungguh dengan Dr. Larabee. Bahkan, ia berlatih dengan grup mengeja di sekolah Javier yang jauh dari sekolahnya. Ia bertemu dengan teman-teman Javier, dan bertemu dengan Dyland Chiu. Dyland adalah seorang anak keturunan Korea yang memiliki otak yang cerdas. Ia menjadi juara kedua pada lomba mengeja di tingkat nasional pada tahun lalu.Suatu hari Dr. Larabee mengatakan bahwa diarinya tidak bisa lagi menjadi pembimbing Akeelah. Dr. Larebee meminta Akeelah menghapal 5000 kata. Akeelah belajar mengeja dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. 
Ketika perlombaan nasional berlangsung,Akeelah harus menyisihkan Dylan sebagai peserta tangguh yang menjadi juara kedua pada tahun lalu. Suatu hari Akeelah mendengar percakapan antara Dylan dan ayahnya,dari situlah ia mengetahui bahwa Dyland sering ditekan oleh ayahya agar bisa menjadi juara pada lomba mengeja tahun ini. Disaat perlombaan hanya menyisakan Akeelah dan Dylan, Akeelah bergulat dengan batinya untuk mengalah pada perlombaan kali ini dan membiarkan Dylan menang,namun niat Akeelah diketahi oleh Dylan. Dylan pun meminta Akeelah untuk tidakl mengalah pada dirinya. Pada akhirnya, Akeelah dan Dylan menjadi juara satu lomba mengeja tingkat nasional.
 “Kau tahu perasaan dimana semuanya berjalan dengan baik? Dimana kau tidak perlu kuatir dengan hari esok, atau kemarin. Tapi kau merasa aman dan tahu. Kau melakukan yang terbaik kau bisa? Ada kata untuk perasaan itu. Kata itu disebut L-O-V-E.”
            Film ini sagat menginspirasi,karena mengajarkan kita untuk percaya pada kemampuan diri sendiri.

Tidak ada komentar: